Kasus lain misalnya, kata Buya Syakur, ketika seseorang diminta menyumbang pembangunan masjid sebesar Rp500 ribu, seringkali merasa sulit dan tidak ikhlas.
Berbeda dengan menghabiskan uang pencalonan kepala desa yang bisa menghabiskan ratusan juta. Orang akan merasa lebih ikhlas.
“Dari situ kita bisa melihat orang lebih percaya kepada uang daripada kepada tuhan,” pungkasnya.
Berikut penjelasan KH Buya Syakur Yasin MA mengenani "makna musyrik". ***
Artikel Terkait
Bicara Soal Kerukunan Beragama, Buya Syakur: Indonesia Tidak Butuh Toleransi
Buya Syakur: Jangan Berlaga seperti Tuhan, Surga dan Neraka Itu Hak Prerogatif Allah
Buya Syakur Mengaku Prihatin Banyak Pintu Masjid Dikunci, Sebut Ada Pergeseran Fungsi
Ini Keistimewaan Sholat Dibanding dengan Ibadah Lainnya Menurut Buya Syakur
Buya Syakur Ungkap Asal Usul Makhluk Hidup di Bumi, Anggap Nabi Adam Bukan Manusia Pertama