Cara Memisahkan Emas Dari Batu Pirit
Apa itu Batu Pirit?
Memisahkan Emas Dari Batu Pirit. Batu pirit adalah mineral sulfida yang memiliki rumus kimia FeS<sub>2</sub>. Batu pirit sering disebut sebagai "emas bodoh" karena warnanya yang kuning keemasan dan kilapnya yang metalik. Namun, batu pirit tidak mengandung emas dan memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda dari emas. Batu pirit biasanya terbentuk dalam lingkungan hidrotermal, vulkanik, atau sedimen.
Bagaimana Cara Mengenali Batu Pirit?
Ada beberapa cara untuk mengenali batu pirit, antara lain:
- Batu pirit memiliki bentuk kristal kubik atau oktahedral, dengan permukaan yang kasar dan bergerigi.
- Batu pirit memiliki warna kuning keemasan, tetapi bisa berubah menjadi coklat, hijau, atau hitam jika teroksidasi.
- Batu pirit memiliki kilap metalik yang kuat, tetapi bisa menjadi kusam jika tergores atau terkena udara.
- Batu pirit memiliki kekerasan 6-6,5 pada skala Mohs, yang berarti bisa digores dengan pisau baja, tetapi tidak dengan kuku.
- Batu pirit memiliki berat jenis 4,95-5,10, yang berarti lebih berat dari batu biasa, tetapi lebih ringan dari emas.
- Batu pirit tidak bisa ditarik menjadi kawat atau ditempa menjadi lembaran, berbeda dengan emas yang memiliki sifat mulur dan lentur.
- Batu pirit tidak bereaksi dengan asam klorida (HCl), tetapi bereaksi dengan asam nitrat (HNO<sub>3</sub>) membentuk gas nitrogen dioksida (NO<sub>2</sub>) yang berwarna coklat.
Bagaimana Cara Memisahkan Emas dari Batu Pirit?
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk memisahkan emas dari batu pirit, antara lain :
- Metode gravitasi, yaitu memanfaatkan perbedaan berat jenis antara emas dan batu pirit. Metode ini bisa dilakukan dengan menggunakan alat seperti dulang, tromol, sentrifugal, atau jig. Metode ini membutuhkan proses penghancuran dan pengayakan batu terlebih dahulu agar ukurannya seragam dan halus.
- Metode amalgamasi, yaitu memanfaatkan sifat emas yang bisa bercampur dengan air raksa (Hg) membentuk amalgam. Metode ini bisa dilakukan dengan mencampurkan batu yang sudah dihaluskan dengan air raksa, kemudian memanaskan campuran tersebut untuk menguapkan air raksa dan menyisakan emas. Metode ini membutuhkan perhatian khusus karena air raksa adalah zat beracun yang bisa merusak lingkungan dan kesehatan manusia.
- Metode sianidasi, yaitu memanfaatkan sifat emas yang bisa larut dalam larutan sianida (CN<sup>-</sup>). Metode ini bisa dilakukan dengan merendam batu yang sudah dihaluskan dalam larutan sianida, kemudian menambahkan zat pengikat seperti seng (Zn) atau karbon aktif untuk mengendapkan emas. Metode ini membutuhkan pengelolaan limbah yang baik karena sianida adalah zat berbahaya yang bisa membunuh makhluk hidup.
- Metode elektrolisis, yaitu memanfaatkan sifat emas yang bisa teroksidasi dan tereduksi oleh arus listrik. Metode ini bisa dilakukan dengan mengalirkan arus listrik melalui larutan yang mengandung emas, kemudian mengumpulkan emas yang terdeposit pada elektroda. Metode ini membutuhkan peralatan yang canggih dan biaya yang tinggi.
Kesimpulan
Batu pirit adalah mineral yang sering disalahartikan sebagai emas karena warnanya yang mirip. Namun, batu pirit memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda dari emas dan bisa dibedakan dengan beberapa cara. Untuk memisahkan emas dari batu pirit, bisa digunakan beberapa metode yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Metode yang dipilih harus mempertimbangkan aspek teknis, ekonomis, dan lingkungan.
Posting Komentar